Peserta Balogo dari berbagai SKPD antusias mengikuti perlombaan dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-71.(FOTO:win/hum)
BATULICIN, BalarindangNews.com-Dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-71, Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Disporbudpar) menggelar lomba permainan masyarakat “Balogo” yang diikuti seluruh Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD). “Digelarnya lomba Balogo tersebut berkaitan memeriahkan HUT Proklamasi RI ke 71 sekaligus untuk membangkitkan lagi kebudayaan rakyat berupa permainan tradisional banua Kalimantan Selatan,” kata Drs. H.M. Thaha selaku Kepala Disporbudpar, Senin (15/8), di Batulicin.
Lomba permainan rakyat tersebut berlangsung di halaman kantor Bupati Tanah Bumbu, dan dibuka secara langsung oleh Sekertaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tanah Bumbu Drs. Said Akhmad, M.M. serta disaksikan ratusan penonton yang terdiri jajaran Pemkab Tanbu maupun masyarakat umum.
Dilaksankannya lomba permainan balogo ini merupakan bagian upaya pemerintah daerah dalam menumbuh kembangkan pelestarian budaya sekaligus sebagai atraksi wisata yang dicanangkan sebagai ikon Budaya di bidang Olahraga Tradisional Banua. “Saat ini pemerintah Propinsi terus berupaya menggairahkan kembali Permainan Tradisional Balogo hingga merambah ke seluruh banua, untuk pelestarian itu, maka segenap lapisan masyarakat diminta turut serta berpartisifasi membumikan permainan tersebut, dengan pelestarian itu diharapkan Kabupaten Tanah Bumbu lah yang menjadi pionirnya,” papar Tha
Thaha juga menambahkan,aAtas partisipasi dalam mengembangkan permainan Budaya unik tersebut, kini sudah dibuktikan oleh masyarakat di kabupaten Tanbu, dengan terus mengadakan permainan di berbagai Desa maupun Kecamatan. “Ditiap- tiap malamnya masyarakat desa terus mengadakan permainan balogo, mereka membentuk regu masing masing, bahkan tidak jarang antar sesama tetangga desa turut bertanding untuk saling adu ketangkasan dalam permainan tersebut,” katanya.
Dijelaskan Thaha, Balogo merupakan salah satu nama jenis permainan tradisional suku Banjar yang umumnya dilakukan oleh anak-anak sampai dengan remaja dan umumnya hanya dimainkan kaum pria. Nama permainan balogo diambil dari kata logo, yaitu bermain dengan menggunakan alat logo. Logo terbuat dari bahan tempurung kelapa dengan ukuran garis tengah sekitar 5-7 cm dan tebal antara 1-2 cm dan kebanyakan dibuat berlapis dua yang direkatkan dengan bahan aspal atau dempul supaya berat dan kuat.
Bentuk alat logo ini bermacam-macam, ada yang berbentuk bidawang (bulus), biuku (penyu), segitiga, bentuk layang-layang, daun dan bundar. Dalam permainannya harus dibantu dengan sebuah alat yang disebut panapak atau kadang-kadang beberapa daerah ada yang menyebutnya dengan campa yakni stik atau alat pemukul yang panjangnya sekitar 40 cm dengan lebar 2-4 cm. Fungsi panapak atau campa ini adalah untuk mendorong logo agar bisa meluncur dan merobohkan logo pihak lawan yang dipasang saat bermain.*(JH/win/hum)